Alga
Alga Alternatif Bahan Bakar Alami
Semakin lama kebutuhan bahan bakar fosil semakin meningkat. Namun, persediaan bahan bakar fosil tidak sebanyak jumlah yang harus disediakan. Selain itu, bahan bakar fosil menyebabkan emisi gas CO2 semakin banyak di udara. Sehingga dibutuhkan alternative bahan bakar pengganti bahan bakar fosil. Salah satu sumber bahan bakar ramah lingkungan adalah mikroalga.
Mikroalga merupakan alternatif bahan bakar yang dapat menghasilkan biofuel.
Mikroalga merupakan sel individual yang bergerak bebas di perairan.
Mikroalga terdapat pada kolam air dan dapat dibudidayakan dan memiliki
banyak keuntungan dibanding produk pertanian lainnya seperti dapat
tumbuh lebih cepat dan diproduksi sebagai sumber bahan bakar ramah
lingkungan.
Alga dikenal secara luas sebagai sumber biomassa paling produktif yang
berasal dari alam. Selain itu, alga merupakan organisme paling
bernutrisi. Mikroalga mengandung pigmen alami, protein, vitamin, dan
karbohidrat dalam jumlah yang tinggi. Dan kaya akan minyak dan asam
lemak jenuh, termasuk asam lemak polyunsaturated.
Sebelumnya telah diketahui, metode menyuling minyak dari mikroalga
memiliki beberapa kelemahan. Hasil yang didapatkan adalah kandungan
oksigen terlalu tinggi dan susah mengalir pada suhu rendah, atau
mengandung katalis sulfur yang dapat mengkontaminasi produk. Sayangnya,
belum ada katalis yang cukup efisien.
Para ilmuwan di Munich saat ini mengusulkan proses baru, di mana mereka
telah mengembangkan katalis baru: nikel pada pendukung yang berpori
terbuat dari zeolite HBeta. Mereka telah menggunakan bahan ini untuk
mencapai konversi mentah minyak alga yang tidak diberi perlakuan di
bawah kondisi ringan (260oC, tekanan hidrogen 40 bar). Produk
tersebut merupakan bahan bakar diesel dengan rantai hidrokarbon jenuh
yang cocok untuk kendaraan dengan mutu berkualitas.
Minyak yang diproduksi dari alga sebagian besar terdiri dari lemak
netral seperti mono-, di-, dan triglycerides dengan asam lemak tak jenuh
C18 sebagai komponen utama (88%). Setelah reaksi selama 8 jam, para
peneliti mendapatkan 78% lemak alkana dengan octadecane (C18) sebagai komponen utama. Produk sampingan gas adalah propane dan metana.
Analisis mekanisme reaksi menunjukan bahwa hal tersebut merupakan reaksi cascade. Tali ganda pertama rantai asam lemak tak jenuh triglycerides
menjadi jenuh dengan hydrogen. Lalu, asam lemak jenuh mengambil
hydrogen dan memisahkan diri dari komponen glycerin, yang bereaksi untuk
membentuk propane. Pada langkah terakhir, kelompok asam dalam asam
lemak dikurangi secara bertahap agar sesuai dengan alkana.
Sumber: matoa.org
Tidak ada komentar:
Posting Komentar