Powered By Blogger
manis senyummu indah wajahmu seakan aku cinta padamu

tetapi aku mencintaimu lebih dari yang engkau tau

kecantikanmu keanggunanmu rasa ingin ku dekat dirimu

setiap aku jauh darimu rasa rinduku ingin bertemu

Senin, 12 Maret 2012

Seledri dan Manfaatnya Untuk Kesehatan

Seledri (Apium graveolens L.)

“Sayuran beraroma menyegarkan ini sudah dikonsumsi dan dijadikan obat sejak 3.000 tahun lalu oleh masyarakat Mediterania”
Daun seledri selama ini lebih dikenal sebagai pelengkap masakan. Padahal seledri (Apium graveolens L.) memiliki manfaat herbal yang luarbiasa. Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing, sedangkan buah dan bijinya sebagai pereda kejang, untuk menurunkan kadar asam urat darah, anti rematik, peluruh kencing, peluruh kentut, afrodisiak, dan penenang.
Pengobatan tradisional Cina juga menggunakan daun seledri untuk menstabilkan tekanan darah yang tinggi. Khasiat lain juga mampu mengatasi nyeri lambung kronik, infeksi kandung kemih dan masalah buang air kecil. Jika memiliki masalah buang air kecil, bisa langsung memakan daun seledri yang telah dicuci bersih. Seledri bisa berfungsi sebagai obat diuretik yaitu dapat menambah kecepatan pembentukan urine.
Mengkonsumsi daun seledri juga bisa membantu tubuh melakukan pembuangan racun atau detoksifikasi. Seledri mampu meningkatkan sistem kekebalan tubuh  dan sistem saraf. Caranya yaitu dengan menyeduh seledri yang sudah berbentuk bubuk dengan air mendidih, kemudian meminumnya dalam keadaan hangat.
Seledri memiliki banyak kandungan serat, zat besi, vitamin A,B,C,zinc, serta potasium. Selain rasanya yang lezat seledri memang memiliki manfaat bagi kesehatan terutama untuk penderita diabetes. Lalu, bagi yang mau mengontrol berat badan, seledri juga berguna untuk mencegah kegemukan. Hal itu karena seledri mampu mengeluarkan kelebihan lemak dalam tubuh.

Karakteristik Tanaman
Seledri berasal dari daerah subtropik Eropa dan Asia, dan merupakan tanaman dataran tinggi, yang ditemukan pada ketinggian diatas 900 m dpl. Di daerah ini seledri yang tumbuh memiliki tangkai daun yang menebal.
Daun yang tumbuh di daerah lembah ini banyak ditemui di Asia, Eropa dan baru pada awal abad 19 menyebar ke Amerika. Pada zaman Yunani kuno seledri dimanfaatkan sebagai afrodisiak karena rasanya yang agak keras. Sedangkan di Roma, daun seledri digunakan sebagai dekorasi pada piring dan gelas untuk perjamuan makan besar.
Ciri khas tanaman ini yaitu tumbuh tegak dengan ketinggian sekitar 50 cm dan bau aromatik yang khas. Batangnya persegi, beralur, beruas, tidak berambut, bercabang banyak, berwarna hijau pucat.
Daun majemuk seledri menyirip ganjil dengan anak daun 3-7 helai. Anak daun bertangkai yang panjangnya 1-2,7 cm, helaian daun tipis dan rapuh, pangkal dan ujung runcing, tepi beringgit, panjang 2-7,5 cm, lebar 2-5 cm, pertulangan menyirip, berwarna hijau keputih-putihan. Bunga majemuk berbentuk payung, 8-12 buah, kecil-kecil, berwarna putih, mekar secara bertahap. Buahnya buah kotak, berbentuk kerucut, panjang 1-1,5 mm, berwarna hijau kekuningan.
Seledri dapat tumbuh baik didataran rendah maupun tinggi. Tumbuhan seledri dikategorikan sebagai sayuran, perkebunan seledri di Indonesia terdapat di Brastagi, Sumatera Utara, dan di Jawa Barat tersebar di Pacet, Pangalengan dan Cipanas yang berhawa sejuk.
Untuk pertumbuhannya, seledri memiliki memerlukan cuaca yang lembab. Hanya saja ukuran batangnya menjadi lebih kecil dan digunakan sebagai penyedap masakan.
Tumbuhan berbonggol dan memiliki batang basah bersusun ini, pada dasarnya dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan diantaranya seledri yang umbinya dapat dimakan. Di Indonesia daun seledri dimanfaatkan untuk pelengkap sayuran ( mis. Untuk sup). Bagi bangsa Romawi kuno tumbuhan seledri digunakan sebagai karangan bunga. Seledri yang banyak ditanam di Indonesia adalah seledri daun.
Seledri dipanen setelah berumur 6 minggu sejak di tanam. Tangkai daun yang agak tua dipotong satu centimeter diatas pangkal daun. Daun muda dibiarkan tumbuh untuk dipanen kemudian. Tangkai daunnya yang berdaging dan berair dapat dimakan mentah sebagai lalap, sedangkan daunnya digunakan untuk penyedap sup. Jika seledri ditanam didaerah tropik, ukuran batangnya kurang besar sehingga seluruh bagian tanaman digunakan sebagai saayur. Seledri dapat diperbanyak dengan biji.
Sifat dan khasiat        
Menurut ahli sejarah botani, daun seledri telah dimanfaatkan sebagai sayuran sejak abad XZII atau tahun 1640, dan diakui sebagai tumbuhan berkhasiat obat secara ilmiah baru pada tahun 1942. Pengembangbiakan tanaman seledri dapat digunakan 2 cara, yaitu melalui bijinya atau pemindahan anak rumpunnya.
Akar seledri berkhasiat memacu enzim pencernaan dan peluruh kencing (diuretik), sedangakan buah dan bijinya sebagai pereda kejang(antipasmodik), menurunkan kadar asam urat darah, anti rematik, peluruh kencing (diuretik), peluruh kentut (karminatif), afrodisiak dan penenang (sedative).
Herba berbau aromatik, rasanya manis, sedikit pedas dan sifatnya sejuk bersifat tonik, memacu enzim pencernaan (stomatik), menurunkan tekanan darah (hipotensif), penghenti pendarahan (hemostatis), peluruh kencing (diuretik), peluruh haid, pelureh kentut (karminatif), apiin, minyak menguap, apigenin dan alkaloid berkhasiat hipotensif.

Aneka manfaat seledri
Herba seledri berkhasiat untuk pengobatan:
1 .Tekanan darah tinggi
2. Tujuh keliling (vertigo) disertai sakit kepala
3. Tungkai bengkak karena timbunan cairan
4. Masuk angin, mual, kolik
5. Diare
6. Rematik goud, asam urat darah tinggi
7. Bronchitis, batuk
8. Mata kering (xeroftamia)
9. Tidak nafsu makan
10. Psoriaris, alergi
11. Kencing berdarah
12. Keluhan menopause, gangguan menstruasi
13. Penyubur rambut
Akar seledri berkhasiat untuk pengobatan:
  1. Tekanan darah tinggi
  2. Kolestrol darah tinggi
  3. Air seni mengandung lemak
  4. Kolik
Biji seledri berkhasiat untuk pengobatan:
  1. Rheumatiusm, rematikgout daan asam urat darah tinggi
  2. Bronhhitis, asma
  3. Penyakit pada hati dan limfa
  4. Kolik
  5. Sakit perut setelah melahirkan
Sumber: Atlas Tumbuhan Obat Indonesia (Dr. Setiawan Dalimartha)

Tidak ada komentar: